Teks -- Wahyu 3:1-4 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Why 3:1 - ENGKAU MATI.
Nas : Wahy 3:1
Jemaat di Sardis telah mati secara rohani, dan hanya beberapa
anggotanya yang tinggal setia kepada Injil. Secara lahiriah, tampaknya...
Nas : Wahy 3:1
Jemaat di Sardis telah mati secara rohani, dan hanya beberapa anggotanya yang tinggal setia kepada Injil. Secara lahiriah, tampaknya mereka hidup dan aktif serta memiliki keberhasilan dan kerohanian yang terkenal baik. Bisa jadi mereka memiliki bentuk penyembahan yang menarik, tetapi bukan kuasa dan kebenaran yang sejati dari Roh Kudus. Yesus melihat kehidupan batin dan hati umat itu.
Full Life: Why 3:4 - DI SARDIS ADA BEBERAPA ORANG.
Nas : Wahy 3:4
Sepanjang sejarah gereja, selalu ada beberapa orang (yaitu, orang
yang tersisa) yang tidak "mencemarkan pakaian mereka" dan yang tel...
Nas : Wahy 3:4
Sepanjang sejarah gereja, selalu ada beberapa orang (yaitu, orang yang tersisa) yang tidak "mencemarkan pakaian mereka" dan yang telah berusaha untuk kembali kepada kesederhanaan dan kemurnian pengabdian diri mereka kepada Kristus yang dikenal oleh para rasul dan banyak orang lain lagi dalam PB (2Kor 11:3).
Jerusalem: Why 2:1--3:22 - -- Bab 2-3 Ketujuh surat yang tercantum di sini tersusun secara sama. Dijelaskan dahulu bagaimana keadaan jemaat (Aku tahu), lalu menyusul janji atau anc...
Bab 2-3 Ketujuh surat yang tercantum di sini tersusun secara sama. Dijelaskan dahulu bagaimana keadaan jemaat (Aku tahu), lalu menyusul janji atau ancaman, yang melayangkan pandangan ke akhir zaman. Ajaran yang termaktub dalam surat-surat ini sangat padat, khususnya ajaran mengenai Yesus Kristus. Surat-surat itu juga memberi informasi tentang hidup Kristen di kawasan Asia-Kecil sekitar th 90.
Ialah ketujuh malaikat, bdk Wah 4:5.
Jerusalem: Why 3:4 - putih Warna putih melambangkan baik kemurnian maupun sukacita dan kekuasaan, Wah 2:17. Pakaian lazimnya melambangkan apa yang paling dalam pada manusia, Yes...
Warna putih melambangkan baik kemurnian maupun sukacita dan kekuasaan, Wah 2:17. Pakaian lazimnya melambangkan apa yang paling dalam pada manusia, Yes 51:9; 52:1; dll; Rom 13:14; 1Ko 15:53-54; Kol 3:9-12; dll.
Ende -> Why 3:1
Kota ini terletak sebelah tenggara dari Tyatira, kira-kira 50 km djaraknja.
Ref. Silang FULL: Why 3:1 - di Sardis // ketujuh Roh // ketujuh bintang // segala pekerjaanmu // engkau mati · di Sardis: Wahy 1:11
· ketujuh Roh: Wahy 1:4; Wahy 1:4
· ketujuh bintang: Wahy 1:16; Wahy 1:16
· segala pekerjaanmu: Wah...
Ref. Silang FULL: Why 3:3 - dan bertobatlah // seperti pencuri // pada waktu · dan bertobatlah: Wahy 2:5; Wahy 2:5
· seperti pencuri: Luk 12:39; Luk 12:39
· pada waktu: Luk 12:39
Ref. Silang FULL: Why 3:4 - mencemarkan pakaiannya // pakaian putih · mencemarkan pakaiannya: Yud 1:23
· pakaian putih: Wahy 3:5,18; Wahy 4:4; 6:11; 7:9,13,14; 19:14
· mencemarkan pakaiannya: Yud 1:23
· pakaian putih: Wahy 3:5,18; Wahy 4:4; 6:11; 7:9,13,14; 19:14
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 3:1 - -- 1. Alamat surat ini: Jemaat di Sardis (3:1a)
3:1a Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis
Keadaan Kota Sardis sangat strategis. Geografis kot...
1. Alamat surat ini: Jemaat di Sardis (3:1a)
3:1a Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis
Keadaan Kota Sardis sangat strategis. Geografis kota tersebut membawa beberapa keuntungan yang sangat menonjol bagi mereka. Lima jalan yang bertemu di Sardis membawa kekayaan perdagangan ke pasar Sardis. Sungai Paktolus yang mengalir dari Gunung Tmolus dan melewati pasar Sardis, pada zaman kuno membawa bubuk emas dari sumbernya. Di ladang-ladang Frigia yang tidak jauh dari Sardis banyak domba diternak sehingga wolnya juga dipasarkan di Sardis. Sebelum Kitab Wahyu ditulis, lokasi Kota Sardis yang sebelumnya sudah terlalu sempit, sehingga sebuah "kota baru" dibangun di lembah. Di lereng Gunung Tmolus sebelah utara, masih ada reruntuhan dari Sardis yang lama. Kota Sardis yang lama itu aman sekali, karena di sebelah selatan, barat, dan timur ada karang terjal berukuran 500 meter yang mengelilingi kota tersebut. Sungguh nyaman sekali, tinggal di Sardis.
Oleh karena benteng Sardis dianggap mustahil dikalahkan, maka Sardis berkembang sebagai ibu kota dari Kerajaan Lydia, dengan segala macam kemewahan. Dalam persaingan antara budaya Eropa (atau Yunani) dan Asia, Sardis mewakili Asia. Banyak kota Yunani di sebelah barat Sardis yang menyerang Sardis, tetapi mereka dapat dikalahkan.
Pada waktu Kitab Wahyu ditulis, benteng Sardis di lereng Gunung Tmolus sudah tinggal reruntuhan saja. Ternyata perdamaian yang diadakan di seluruh kawasan Kekaisaran Romawi (Pax Romana) berarti bahwa benteng yang mustahil dikalahkan itu tidak berfaedah lagi.
Tampaknya keadaan Kota Sardis terlalu enak, sehingga zaman itu penghuninya dikenal sebagai orang yang malas, suka berpesta, tetapi tidak suka bekerja keras.
Keadaan jemaat Kristus di Sardis, juga enak sekali. Di dalam jemaat tidak ada guru palsu yang mengancam kemurnian ajaran dan kehidupan mereka. Penyembah Kaisar tidak kuat di Sardis, sehingga kemungkinan besar mereka tidak mendapat ancaman penganiayaan. Enak sekali menjadi orang Kristen di Sardis.
Ternyata keadaan orang percaya di Sardis juga terlalu enak, seperti difirmankan oleh Tuhan Yesus dalam surat-Nya kepada mereka di Sardis.
Hagelberg: Why 3:1 - -- 2. Sifat Kristus (3:1b)
3:1b Inilah Firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu
Dalam pembahasan pasal 1:4 di atas, sebutan ke...
2. Sifat Kristus (3:1b)
3:1b Inilah Firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu
Dalam pembahasan pasal 1:4 di atas, sebutan ketujuh Roh Allah diidentifikasikan sebagai Roh Allah sendiri. Demikian juga dalam pembahasan pasal 1:20 di atas, sebutan ketujuh bintang diidentifikasikan sebagai utusan dari ketujuh jemaat yang saat itu sedang mengunjungi Rasul Yohanes.
Jemaat Sardis sungguh membutuhkan pekerjaan Roh Tuhan. Jadi, layaklah jika jemaat itu diingatkan dalam ayat ini bahwa Tuhan Yesus memiliki apa yang mereka perlukan.
Hagelberg: Why 3:1-2 - -- 3. Kritikan (3:1c-2)195
3:1c-2 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup,196 padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih t...
3:1c-2 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup,196 padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Memang pujian tidak ada. Yang ada, hanya kritikan. Mungkin orang berpikir bahwa jemaat itu baik dan hidup, tetapi menurut Tuhan sebetulnya mereka mati. Di dalam mata masyarakat jemaat itu baik, tetapi Kristus tahu keadaan yang sebenarnya. Jemaat itu seperti buah yang tampaknya baik, tapi dalamnya busuk. Istilah mati mungkin semacam gaya bahasa, karena Dia juga berkata, hampir mati. Juga Dia menilai perbuatan mereka: tidak satu pun Aku dapati sempurna (atau lengkap) di hadapan Allah-Ku. Artinya seluruh pekerjaan mereka diwarnai dosa mereka. Kritikan ini keras sekali.
E. Surat kepada Jemaat di Sardis (3:1-6)
Hagelberg: Why 2:1--3:22 - -- II. Bagian Kedua: \"...apa yang terjadi sekarang...\" (2:1-3:22)
Fungsi pasal dua dan pasal tiga:
Bagian ini menjelaskan dan menerapkan rincian-rincia...
II. Bagian Kedua: \"...apa yang terjadi sekarang...\" (2:1-3:22)
Fungsi pasal dua dan pasal tiga:
Bagian ini menjelaskan dan menerapkan rincian-rincian yang sulit dimengerti dari penglihatan tentang Tuhan Yesus dalam pasal satu. Juga perintah-perintah yang harus kita turuti untuk mengalami kebahagiaan yang disebutkan dalam pasal 1:3, terdapat dalam bagian ini. Kalau kita mau menerima berkat yang diucapkan di dalam pasal 1:3, maka kita perlu membaca bagian ini dan menaati perintah-perintah yang ada di dalamnya.
Isi bagian ini:
Bagian ini terdiri dari tujuh surat kepada tujuh jemaat. Setiap jemaat adalah sebuah gereja setempat yang harfiah. Oleh karena jemaat-jemaat sepanjang zaman ini mempunyai ciri-ciri yang diuraikan dalam pasal dua dan tiga, maka dapat dikatakan bahwa ketujuh jemaat itu juga mewakili setiap jemaat. Jadi, walaupun sesuatu ditulis untuk jemaat di Efesus, tetapi hal itu juga berlaku bagi kita "yang bertelinga". Wahyu 2:7 berbunyi, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat...." Jadi, semua ini dikatakan kepada jemaat-jemaat Kristus, dan bukan kepada satu jemaat saja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa surat-surat ini milik kita juga.
Ketujuh Kota di Asia Kecil
Bentuk bagian ini:
Ketujuh surat disusun menurut suatu pola yang mempunyai tujuh bagian, yaitu:
1. Alamat Surat
2. Sifat Kristus
3. Pujian untuk Jemaat
4. Kritikan
5. Tuntutan
6. Ancaman
7. Janji
Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.
Morris137 mengamati bahwa jemaat pertama dan jemaat ketujuh berada dalam keadaan yang amat parah, jemaat kedua dan keenam berada dalam keadaan yang sangat baik, dan keadaan jemaat yang ketiga, keempat, dan kelima sedang-sedang saja.
Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Penulis menolak tafsiran tersebut, berdasarkan atas lima alasan berikut. Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini. Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis. Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing. Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu. Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).
Oleh karena setiap "surat" ini dimulai dengan kata "Inilah Firman dari Dia...",138 kata yang juga dipakai sebagai kata pengantar pada nubuatan dalam Perjanjian Lama (LXX),139 maka beberapa penafsir140 menegaskan bahwa apa yang kita sebut "surat" sebaiknya disebut "nubuatan". Menurut mereka, khas nubuatan ketujuh surat perlu ditegaskan.
Hagelberg: Why 3:2-3 - -- 3:2-3 Bangunlah,197 dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati.... Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendenga...
3:2-3 Bangunlah,197 dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati.... Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga....
Mereka dikatakan "mati", "hampir mati" dan tidur, sehingga mereka harus bangun. Dalam Efesus 5:14 orang Kristen yang tidak tekun digambarkan sebagai orang yang sedang tidur dan harus bangun, sama seperti mereka di Sardis. Bandingkan juga Lukas 15:22.
Hagelberg: Why 3:2-3 - -- 3:2-3 Bangunlah,197 dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati.... Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendenga...
3:2-3 Bangunlah,197 dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati.... Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga....
Mereka dikatakan "mati", "hampir mati" dan tidur, sehingga mereka harus bangun. Dalam Efesus 5:14 orang Kristen yang tidak tekun digambarkan sebagai orang yang sedang tidur dan harus bangun, sama seperti mereka di Sardis. Bandingkan juga Lukas 15:22.
Hagelberg: Why 3:3 - -- 5. Ancaman (3:3b)
jikalau engkau tidak berjaga-jaga Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepa...
5. Ancaman (3:3b)
jikalau engkau tidak berjaga-jaga Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Dia tidak menjelaskan apa yang dilakukan-Nya kalau Dia datang, tetapi ancaman ini sangat keras juga. Menurut Tuhan, mereka harus berjaga-jaga, walaupun tidak ada ancaman musuh dari luar, dan tidak ada nabi palsu di dalam, seperti apa yang menyusahkan keenam jemaat lain. Mereka harus berjaga-jaga walaupun tidak merasa diancam.
Ada peristiwa dari sejarah Kota Sardis lama yang sangat berkaitan erat dengan perkataan ini.198 Herodotus, sejarawan Yunani, menceritakan bagaimana Koresy mengepung dan mengalahkan Kota Sardis pada tahun 549 SM, waktu Sardis masih terletak di lereng gunung. Ternyata Kroesus, raja Lydia, pergi menyerang Koresy, raja Persia, tetapi Kroesus dipukul kalah, dan lari ke dalam benteng Sardis. Koresy mengejar Kroesus sampai ke Sardis, dan mengepung Kota Sardis. Benteng itu kuat sekali, karena lereng Gunung Tmolus sangat curam. Melihat curamnya lereng gunung yang dipakai untuk membentengi Sardis, Koresy berpikir, bagaimanakah kota ini dapat dikalahkan. Lalu dia mengumumkan adanya hadiah yang besar untuk pasukannya yang berhasil mendaki dan menyerang lereng dan benteng kota tersebut.
Mendengar janji mengenai pemberian hadiah itu, seorang prajurit, bernama Hyeroeades, mengamat-amati lereng itu. Saat dia mengamati lereng ada prajurit Sardis di atas benteng itu yang topi bajanya jatuh ke bawah. Entah karena prajurit itu takut ditegur, tetapi setelah topinya jatuh dia langsung turun dari benteng, dan turun dari lereng yang curam, mengambil topi bajanya, dan mendaki kembali ke tempat semula. Semua itu dilihat Hyeroeades, yang juga menghafal jalan yang dipakai orang itu. Malam itu Hyeroeades memimpin satu kelompok pasukan yang terpilih lewat jalan itu. Ketika tiba di atas, sama sekali tidak ada petugas yang jaga. Akhirnya Sardis dikalahkan oleh Koresy, karena mereka tidak berjaga-jaga, puas dengan keadaannya.
Lebih aneh lagi, pada tahun 195 SM, sewaktu Antiokhus (salah satu jenderal dari Iskandar Zulkarnain) menyerang Sardis, terjadi lagi hal yang sama! Lagoras melakukan apa yang dilakukan oleh Hyeroeades. Mereka tidak belajar dari sejarah kota mereka, dari pengalaman nenek moyang mereka, dan mereka masih berpuas diri, sehingga tidak berjaga-jaga.
Apakah akhirnya jemaat Sardis rela menerima pelajaran yang tajam dari Tuhan Yesus, dan berjaga-jaga, sehingga Tuhan tidak "datang sebagai pencuri"? Tidak diketahui, bagimana surat ini disambut mereka pada zaman itu.
Tetapi zaman ini ada juga orang percaya yang enak keadaannya, sehingga mereka merasa tidak perlu berjaga-jaga. Peringatan dari sejarah Sardis, dan dari surat ini, masih berlaku bagi kita yang merasa tidak terancam. "Siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Kor. 10:12).
Hagelberg: Why 3:4 - -- 3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah l...
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
Tidak ada pujian bagi seluruh jemaat Sardis. Memang ada dikatakan "Aku tahu segala pekerjaamu", tetapi ini bukan pujian. Memang Dia tahu tentang pekerjaan itu, namun mutunya kurang baik. Juga Tuhan berkata "engkau dikatakan hidup" tetapi ini juga bukan pujian, karena Dia juga berkata "padahal engkau mati".
Walaupun seluruh jemaat Sardis tidak dipuji Tuhan, tetapi di dalam ayat ini Tuhan menyatakan bahwa beberapa anggota jemaat itu tidak mencemarkan pakaiannya. Mereka menjaga kekudusan mereka, sama seperti orang yang memakai pakaian putih harus berjaga-jaga supaya pakaiannya tidak kena pencemaran. Mereka setia di dalam gereja yang kurang setia. Tuhan berjanji bahwa mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih. Warga Roma memakai pakaian putih untuk merayakan kemenangan yang besar.199 Rupanya itulah yang dimaksudkan dalam ayat ini, karena dalam ayat yang berikut Tuhan menjanjikan pakaian putih kepada barangsiapa yangmenang.
Hagelberg: Why 3:4 - -- 3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah l...
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
Tidak ada pujian bagi seluruh jemaat Sardis. Memang ada dikatakan "Aku tahu segala pekerjaamu", tetapi ini bukan pujian. Memang Dia tahu tentang pekerjaan itu, namun mutunya kurang baik. Juga Tuhan berkata "engkau dikatakan hidup" tetapi ini juga bukan pujian, karena Dia juga berkata "padahal engkau mati".
Walaupun seluruh jemaat Sardis tidak dipuji Tuhan, tetapi di dalam ayat ini Tuhan menyatakan bahwa beberapa anggota jemaat itu tidak mencemarkan pakaiannya. Mereka menjaga kekudusan mereka, sama seperti orang yang memakai pakaian putih harus berjaga-jaga supaya pakaiannya tidak kena pencemaran. Mereka setia di dalam gereja yang kurang setia. Tuhan berjanji bahwa mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih. Warga Roma memakai pakaian putih untuk merayakan kemenangan yang besar.199 Rupanya itulah yang dimaksudkan dalam ayat ini, karena dalam ayat yang berikut Tuhan menjanjikan pakaian putih kepada barangsiapa yangmenang.